Pengerjaan Irigasi di Turungan Baji Sinjai Barat Disoal, Gaji Buruh Dinilai Terlalu Murah -->
Cari Berita

Pengerjaan Irigasi di Turungan Baji Sinjai Barat Disoal, Gaji Buruh Dinilai Terlalu Murah

Burhan SJ
Senin, 26 Juli 2021

(Irigasi Tambaria

SINJAI, Ragam--- Pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Tambaria, Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, dikeluhkan pekerja. Minggu, (25/07/21).

Warga yang juga sebagai pekerja irigasi, Irfan, mengeluh lantaran rendahnya upah pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Tambaria.

Lanjut dia, setiap orang hanya bisa mendapatkan 65 ribu rupiah perhari.

"Bagi saya sendiri itu sangat murah, 19 hari kerja dapat 7 juta dengan 5 orang jadi kena 65 ribu perhari itupun kita tidak pulang makan jadi kita bawa bekal," ungkapnya.

Irfan mengaku sudah meminta tambahan upah dari penanggung jawab tetapi memang hanya begitu bayaran yang layak katanya.

"Saya pernah meminta tambahan tapi dibilang memang hanya segitu upahnya, 70 ribu permeter," tambahnya.

Selain itu, Irfan juga menyinggung terkait pemakaian batu gunung dari hasil pembongkaran irigasi tersebut yang kemudian dipasang kembali.

"Harus dibongkar semua dan batu bekas pembongkaran dipasang kembali baru ditambah, saya 100 meter selesai kukerja dan ada kayaknya sudah lebih 10 kubik batu saya pake, karena tidak seperti biasanya ini karena bertambah tingginya sekitar 70 Cm dan luasnya 50 Cm," jelasnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi, Andi Mappijanci selaku subkontraktor pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan di beberapa titik di Sinjai Barat, salah satunya di Tambaria, mengatakan jika upah pekerja memang hanya segitu.

"Sekitar segitu ji memang, rata-rata 200 ribu perhari didapat borongangnya itu tukang dan termasuk itu di Tambaria," terangnya.

Saat dipertanyakan estimasi permeter anggarannya yang termasuk upah pekerja dari komitmen awal, namun dia menampik.

"Memang segitu ji" imbuhnya dengan dialek Konjo.

Selain itu, Andi Anci sapaan akrabnya, juga menjelaskan terkait pemakaian material batu gunung dari hasil pembongkaran irigasi tersebut, kata dia, jika itu sesuai kontrak dan batunya dibeli kembali yang merupakan aset negara.

"Iye sesuai dengan kontrak kita beli kembali batunya aset," katanya.

Lebih lanjut, Andi Anci menambahkan untuk peroses pengerjaan irigasi, itu dibongkar total karena dimensinya bertambah.

"Dibongkar total karena bertambahki dimensinya lebar dan tinggi," tambahnya.

Sekedar diketahui, irigasi Tambaria panjang kurang lebih 700 M dengan nilai kontrak Kurang lebih Rp. 944 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun angaran 2021.

(Tim)